NUZULUL QUR’AN TANGGAL
BERAPA?....
Berdasarkan
al-Qur’an surat al-Qadr ayat: 1 bahwa al-Qur’an diturunkan pada Lailatul
Qadr, dan juga dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 185, dikatakan diturunkan
pada bulan ramadhan. Dari dua ayat ini jelas bahwa Nuzulul Qur’an terjadi
di bulan Ramadhan, namun mengenai tanggal Nuzulul Qur’an, masih
debatebel, namun setelah menganalisa dari berbagai kitab hadits, saya
menyimpulkan bahwa nuzulul qur’an terjadi pada sepuluh hari terakhir,
berdasarkan hadits-hadits bukhari dan muslim, dan saya mengaggap bahwa kedua
sumber hadits ini adalah hadits shahih:
·
Hadits yang menjelaskan bahwa lailatul qadr
(Nuzulul qur’an) adalah pada tujuh hari terakhir di bulan ramadhan.
1.
Hadist dalam shahih
Bukhari:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ
فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي
السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
2.
Hadits dalam shahih
Muslim:
وحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
·
Hadits yang menjelaskan bahwa lailatul qadr
(Nuzulul qur’an) adalah pada sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan.
1.
Hadist dalam shahih
Bukhari:
v حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الْتَمِسُوا حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ
هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاوِرُ
فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ وَيَقُولُ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ
الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
2.
Hadits dalam shahih
Muslim:
v حَدَّثَنِي عَمْرٌو
النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ
عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ رَأَى رَجُلٌ أَنَّ لَيْلَةَ الْقَدْرِ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ فِي الْعَشْرِ
الْأَوَاخِرِ فَاطْلُبُوهَا فِي الْوِتْرِ مِنْهَا
Dari beberapa hadits di atas saya
menyimpulkan kalau peringatan nuzulul qur’an padatanggal 17 ramadhan tidak
berdasar. Karena dasar dari sebuah argument atau sumber hokum islam adalah
al-qur’an, al-hadits, dan ijtihad. Ketika ada keterangan dalam al-qur’an dan
al-hadits, saya kira cukup tanpa harus melakukan ijtihad. Wallahu a’lam bi
sawaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar